Friday, July 24, 2009

‘Berbagi’ di hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW






Tanggal 20 Juli 2009 kemarin adalah hari libur nasional berkaitan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Tiba-tiba terpikir kok kepingin memaknai hari besar dan bersejarah bagi umat Islam ini dengan sesuatu yang bermanfaat. Memang untuk urusan agama & keimanan, kita sekeluarga berusaha untuk terus belajar dan belajar agar lebih baik lagi. Saya pribadi pun ingin mengajarkan kepada anak-anak apa saja kewajiban kita sebagai muslim yang harus dilakukan, tentunya agar di kemudian hari nanti ketika mereka sudah dewasa dapat menjadi umat muslim yang baik & benar yang selalu mengamalkan ajaran agamanya..

Setelah berembug dengan istri & anak-anak, akhirnya tercetus ide untuk berbagi dengan para anak yatim, piatu, dan dluafha. Mumpung juga masih terkait dengan dimulainya tahun ajaran baru, di mana banyak dari mereka yang membutuhkan biaya extra untuk membeli buku, seragam, dsb.

Dalam satu riwayat Nabi Muhammad SAW menegaskan : “Barang siapa di antara kaum muslimin yang menanggung makan dan minum anak yatim, maka Allah akan memberikan kecukupan penghidupan baginya, serta mengharuskan dia masuk surga kecuali bila dia melakukan dosa yang tak terampuni” [HR Turmudzi].

Mulailah kita bagi tugas. Aku & anak-anak menyiapkan tempat di rumah dan segala sesuatu yang diperlukan untuk acara ini.. Istri langsung ke rumah ustadz Nur Cahaya, [lulusan UIN yang juga guru ngaji anak-anak di rumah] untuk meminta kesediaannya memberi sedikit tauziah dalam acara tsb.

Sorenya, pk. 16.00 rombongan 20 anak-anak Yatim, Piatu & Dhluafa -- yang ada di sekitar komplek tempat kita tinggal – langsung berdatangan. Acara pun langsung kita mulai. Meskipun duduk berdesakan di karpet di ruang tamu kami, tapi nampak mereka semua gembira menerima undangan keluarga kami.

Ustadz Nur Cahaya memulai siraman rohaninya dengan mengingatkan kita tentang peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dan pentingnya kita melaksanakan kewajiban Sholat 5 waktu. Kemudian dilanjut dengan cerita menarik yang membangkitkan semangat anak-anak Yatim, Piatu & Dhluafa agar tetap semangat belajar dan tetap focus kepada apa yang dicita-citakannya. Kalau kita mau berusaha pasti nantinya selalu ada jalan untuk meraihnya. Walaupun kondisi ekonomi kita serba minim, yang penting tetap semangat untuk bisa meraih prestasi sehingga nantinya kan bisa mendapat beasiswa dsb. Dan hal itu sudah dibuktikan oleh ustadz Nur Cahaya sendiri yang selalu mendapat beasiswa dan akhirnya telah berhasil lulus kuliah di UIN [Universitas Islam Negeri Jakarta].

Akhirnya, pk. 17.00 acara ini kita tutup dengan doa bersama. Sejujurnya, apa yang kita sekeluarga lakukan saat ini dalam hal berbagi dengan anak yatim, piatu & dhluafa memang belum seberapa bila dibandingkan dengan total kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Namun setidaknya tujuan saya untuk belajar menjadi umat muslim yang lebih baik dan mempraktekkannya serta mengamalkannya bersama istri & anak-anak bisa terlaksana. Karena buat apa kita menjadi umat muslim kalau tidak pernah mengamalkan ajarannya dalam kehidupan. Ya, Allah maafkan hambamu ini, karena baru 22 anak yatim, piatu & dhluafa yang saat ini bisa saya bantu. Semoga di lain kesempatan atas Kehendak-Mu Ya Allah bisa lebih banyak lagi anak yatim, piatu & dhluafa yang bisa saya bantu. Amin.