Semua orang pasti punya ‘mimpi’. Bukan mimpi dalam arti kembangnya tidur lho ya… tapi mimpi dalam arti cita-cita atau keinginan yang kepingin diraih. Saya ingat banget pada waktu masih duduk di kelas 3 SD kepingin banget bisa jadi pilot pesawat komersial yang bisa terbang ke kota-kota besar di dunia. Logika berpikir pada saat itu hanyalah kepingin bisa lihat kota-kota di luar negeri.
Kenyataannya, saat saya lulus SMA dan kepingin ikutan test ke sekolah penerbangan di Curug, ibu angkat saya melarangnya. Dan justru menganjurkan untuk kuliah di
Bosan jadi wartawan selama 5 tahun dan gara-gara sering dapet side job iklan company profile perusahaan-perusahaan yang mau go public di tahun 90-an, kok akhirnya saya malah tertarik dengan dunia advertising [mimpi saya waktu jadi wartawan]. Mulailah saya belajar secara otodidak design commercial art dan creative copywriting. Eh, nggak nyangka ketika iseng-iseng nglamar ke perusahaan advertising ternyata diterima.
Mulailah di tahun 90, aku bisa bekerja sesuai dengan bidang baru yang aku minati, dan I begitu seterusnya pokoknya ngalir aja. Tahun-tahun 90-an bidang advertising memang lagi booming, bahkan banyak tenaga ahli asing yang ikutan masuk
Asyiiknya pada tahun segitu yang namanya proses film itu belum bisa dilakukan di
Namun tiba-tiba di tahun 2003 banyak banget investor yang akhirnya membangun usaha pemrosesan film [post house] di
Kembali ke urusan mimpi saat kecil dulu, walaupun pada akhirnya nggak berasil menjadi pilot, toh keinginan untuk bisa melihat kota-kota besar dunia pun akhirnya terwujud juga. Walaupun belum semua
Di tahun 2003 pun, gara-gara baca buku-bukunya Robert T Kiyosaki seri Rich Dad, Poor Dad. Aku juga mulai tergoda dengan impian baru lagi. Entahlah kalau membayangkan bisa punya ‘peternakan uang’ dan mempersilakan uang kita bekerja untuk kita, kok asyik banget ya… Kita bisa menjadi tuan bagi diri kita sendiri. Nah, mulailah aku membangun mimpi untuk menjadi pengusaha. Seperti biasa akupun belajar sendiri secara otodidak. Bahkan ikutan gabung sama temen-temen seperjuangan di komunitas Tangan di Atas : www.tangandiatas.com Sharing kisah perjuangan dan perjalanan usaha pun aku tulis khusus di blogku, www.endrowahmar.blogspot.com
Yang namanya duit melayang untuk proses belajar juga sudah banyak. Dimarahi istri gara-gara bangkrutnya Toko Sepatu di pusat grosir MetroTanah Abang, Toko handphone di Mall Pondok Gede, warnet di depan Mall Cijantung, bahkan terakhir usaha rental alat berat excavator di Boyolali. Tapi ini semua
Saya yakin 1000% banyak dari kita yang sebenarnya punya mimpi dahsyat tapi belum bisa mewujudkannya. Bahkan saya juga yakin pastinya ada di antara kita yang berdiam diri membiarkan mimpinya tetap menjadi impian tanpa berusaha untuk mewujudkannya. Lalu apa sich yang menyebabkan kita tidak bisa merealisasikan mimpi kita? Saya yakin impian itu pasti sudah lama ada di pikiran, dan mungkin sudah ada perencanaan cara maupun strategi untuk mencapainya?
Setiap orang pasti mempunyai cita-cita dan impian dalam hidupnya.. seperti : memiliki rumah dan mobil mewah, menjadi orang terkenal, mengunjungi tempat-tempat eksotik di seluruh dunia, menikmati pola hidup yang luar biasa, bebas waktu dan financial dan bisa melakukan apa saja yang ingin kita lakukan bersama keluarga dan orang-orang yang paling kita sayangi dalam hidup kita. Tetapi pertanyaannya : “Kenapa banyak dari kita tidak bisa merealisasikan impian kita?” Inilah yang hingga tulisan ini dibuat jawabannya belum aku dapatkan.
0 komentar:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan Anda.