Waktu, hari ini baru kusadari bahwa ternyata yang namanya waktu betul-betul begitu cepat berlalu. Rasanya [perasaan saya] baru saja memasuki tahun baru 2007, bulannya Januari, nggak terasa sudah berganti April, terus Agustus. Eh, masuk September [Ramadhan] terus nyambung Oktober [Idul Fitri], eh saat ini sudah masuk ke bulan Desember 2007 [Idul Adha]. Tidak lama lagi 2007 ketinggalan waktu. Dan kita sambut 2008.
Waktu pula yang menjadikan saya bertambah usia. Meski terasa dalam diri, kok kayaknya usia berapa saja rasanya sama [nggak ada perubahan gitu], seperti waktu masih muda ya? Padahal tak tahu kita berapa usia yang masih bersisa yang menjadi milik kita, karena waktu untuk kita adalah rahasia Allah semata. Lalu haruskah menyia-nyiakan sisa waktu yang ada. Logikanya, sudah seharusnya kita memanfaatkan waktu yang ada untuk segala aktivitas yang bermanfaat baik untuk diri kita dan juga orang lain [kemaslahalatan umat].
Waktulah yang mendadak membuat tercenung dan memaksaku merenung. Mengkilas balik, apa saja yang telah kuperbuat di waktu-waktu yang lalu. Terlintaslah semuanya di depan mata, segala aktivitas di tahun-tahun yang telah berlalu.. Dan waktu tiba-tiba membuka mata bahwa begitu mudahnya saya menyia-nyiakan waktu yang ada. Terbukti dengan begitu banyak rencana [action plan] yang tak terlaksana. Lagi-lagi ada rasa sesal kenapa begitu sering menunda dan menunda. Yang tersisa, deretan pertanyaan untuk diri pribadi. Kenapa begitu sedikit rencana yang telah ditata dapat terlaksana? Apa saja ya rencana yang tertunda? Kenapa ditunda kalau itu sudah masuk di dalam rencana? Berarti waktu yang ada nggak mencukupi? Nggak punya waktu? [Orang bijak bilang, yang merasa nggak punya waktu, berarti termasuk golongan yang tidak dapat mengatur & memanfaatkan waktu].
Waktu yang dimiliki semua orang jumlahnya sama. 24 jam sehari. Tapi dalam hal memanfaatkan waktu, ternyata masing-masing dari kita bisa berbeda caranya. Sehingga berbeda pula hasilnya. Ada yang selama kurun waktu tahun 2007 ini berhasil mencapai goal-goal yang spektakuler dari target yang telah dicanangkan. Tapi banyak juga yang merasa seperti masih jalan di tempat, meskipun waktu telah berlalu begitu cepat. Dan begitu mudahnya waktu disalahkan sebagai kambing hitam, “waktunya cepet banget berlalu”, “aku nggak punya waktu”, “waktunya mepet sich”, “nggak ada waktu lagi…”, “coba kalau masih ada waktu, pasti beres!”, “waktunya kurang tepat sich”, dan masih banyak lagi. Kenapa nggak kita coba untuk mencari kesalahan itu dari dalam diri kita sendiri yang memang kurang pintar me-manage waktu? Lalu berusaha untuk memperbaikinya di waktu-waktu yang akan datang.
Waktunya tiba pula bagi kita semua untuk bersyukur. Begitu banyak sebenarnya yang telah kita nikmati selama perjalanan hidup ini, Bersyukur pula atas segala hal yang telah berhasil diraih selama ini bersama sang waktu. Prestasi apapun yang telah dicapai setidaknya menjadikan kita lebih arif dalam hal memaknainya. Setidaknya seiring berjalannya sang waktu, sekecil apapun, pasti ada hal-hal yang telah kita perbuat yang bermanfaat untuk kemajuan diri kita pribadi khususnya, dan masyarakat umumnya.
Waktu juga begitu penting bagi mereka yang menamakan diri sebagai calon pengusaha. Karena biasanya, untuk memulai take action buka usaha, waktu yang tepat juga menjadi moment penting. Tatkala bertanya kapan harus mulai take action, jawabannya pun sudah pasti nggak ada waktu yang tepat selain ‘sekarang juga’. Konon, berdasarkan pengalaman, kalau tidak segera memulai usaha ‘sekarang juga’, sampai kapanpun nggak bakalan pernah ‘take action’. Akhirnya saat waktu telah berlalu, barulah muncul kesadaran di kemudian waktu, kenapa ya kok nggak memulai pada waktu itu? Bagi yang telah menjadi pengusaha, waktu juga menjadi penting tatkala hendak memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Jangan sampai gara-gara tidak mampu mengatur waktu, peluang usaha yang hadir di depan mata, berlalu begitu saja bersama waktu.
Waktu yang tepat, bagi yang belum memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, segeralah membuat rencana. Seperti apakah tujuan hidup masa depan yang Anda impikan? Jangan sampai untuk diri kita sendiri, kita lalai membuat perencanaan 1 tahun ke depan, 5 tahun ke depan dan juga 10 tahun dari sekarang. Mau diarahkan kemanakah jalan hidup kita? Berusahalah untuk memaksimalkan waktu yang ada dengan seksama mewujudkan segala rencana hidup Anda.. Karena seiring bertambahnya usia, kalau tetap bercita-cita mulia untuk menjadi pengusaha, tetapi belum juga take action dan punya usaha, Anda akan semakin berpacu dengan waktu. Sadarilah yang namanya waktu tidak pernah bisa diulang kembali.
Waktu, kok rasanya nggak ada habisnya ya kalau kita bahas lebih jauh lagi. Lha nanti waktunya habis hanya untuk bikin tulisan ini. Padahal kan sudah berkomitmen untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Daripada kehilangan waktu untuk aktifitas yang lain, lebih baik saya sudahi dulu diskusi tentang waktu ini. Takut ah... kan detik demi detik, waktu selalu berlalu…dan berlalu…
Waktu pula yang menjadikan saya bertambah usia. Meski terasa dalam diri, kok kayaknya usia berapa saja rasanya sama [nggak ada perubahan gitu], seperti waktu masih muda ya? Padahal tak tahu kita berapa usia yang masih bersisa yang menjadi milik kita, karena waktu untuk kita adalah rahasia Allah semata. Lalu haruskah menyia-nyiakan sisa waktu yang ada. Logikanya, sudah seharusnya kita memanfaatkan waktu yang ada untuk segala aktivitas yang bermanfaat baik untuk diri kita dan juga orang lain [kemaslahalatan umat].
Waktulah yang mendadak membuat tercenung dan memaksaku merenung. Mengkilas balik, apa saja yang telah kuperbuat di waktu-waktu yang lalu. Terlintaslah semuanya di depan mata, segala aktivitas di tahun-tahun yang telah berlalu.. Dan waktu tiba-tiba membuka mata bahwa begitu mudahnya saya menyia-nyiakan waktu yang ada. Terbukti dengan begitu banyak rencana [action plan] yang tak terlaksana. Lagi-lagi ada rasa sesal kenapa begitu sering menunda dan menunda. Yang tersisa, deretan pertanyaan untuk diri pribadi. Kenapa begitu sedikit rencana yang telah ditata dapat terlaksana? Apa saja ya rencana yang tertunda? Kenapa ditunda kalau itu sudah masuk di dalam rencana? Berarti waktu yang ada nggak mencukupi? Nggak punya waktu? [Orang bijak bilang, yang merasa nggak punya waktu, berarti termasuk golongan yang tidak dapat mengatur & memanfaatkan waktu].
Waktu yang dimiliki semua orang jumlahnya sama. 24 jam sehari. Tapi dalam hal memanfaatkan waktu, ternyata masing-masing dari kita bisa berbeda caranya. Sehingga berbeda pula hasilnya. Ada yang selama kurun waktu tahun 2007 ini berhasil mencapai goal-goal yang spektakuler dari target yang telah dicanangkan. Tapi banyak juga yang merasa seperti masih jalan di tempat, meskipun waktu telah berlalu begitu cepat. Dan begitu mudahnya waktu disalahkan sebagai kambing hitam, “waktunya cepet banget berlalu”, “aku nggak punya waktu”, “waktunya mepet sich”, “nggak ada waktu lagi…”, “coba kalau masih ada waktu, pasti beres!”, “waktunya kurang tepat sich”, dan masih banyak lagi. Kenapa nggak kita coba untuk mencari kesalahan itu dari dalam diri kita sendiri yang memang kurang pintar me-manage waktu? Lalu berusaha untuk memperbaikinya di waktu-waktu yang akan datang.
Waktunya tiba pula bagi kita semua untuk bersyukur. Begitu banyak sebenarnya yang telah kita nikmati selama perjalanan hidup ini, Bersyukur pula atas segala hal yang telah berhasil diraih selama ini bersama sang waktu. Prestasi apapun yang telah dicapai setidaknya menjadikan kita lebih arif dalam hal memaknainya. Setidaknya seiring berjalannya sang waktu, sekecil apapun, pasti ada hal-hal yang telah kita perbuat yang bermanfaat untuk kemajuan diri kita pribadi khususnya, dan masyarakat umumnya.
Waktu juga begitu penting bagi mereka yang menamakan diri sebagai calon pengusaha. Karena biasanya, untuk memulai take action buka usaha, waktu yang tepat juga menjadi moment penting. Tatkala bertanya kapan harus mulai take action, jawabannya pun sudah pasti nggak ada waktu yang tepat selain ‘sekarang juga’. Konon, berdasarkan pengalaman, kalau tidak segera memulai usaha ‘sekarang juga’, sampai kapanpun nggak bakalan pernah ‘take action’. Akhirnya saat waktu telah berlalu, barulah muncul kesadaran di kemudian waktu, kenapa ya kok nggak memulai pada waktu itu? Bagi yang telah menjadi pengusaha, waktu juga menjadi penting tatkala hendak memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Jangan sampai gara-gara tidak mampu mengatur waktu, peluang usaha yang hadir di depan mata, berlalu begitu saja bersama waktu.
Waktu yang tepat, bagi yang belum memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, segeralah membuat rencana. Seperti apakah tujuan hidup masa depan yang Anda impikan? Jangan sampai untuk diri kita sendiri, kita lalai membuat perencanaan 1 tahun ke depan, 5 tahun ke depan dan juga 10 tahun dari sekarang. Mau diarahkan kemanakah jalan hidup kita? Berusahalah untuk memaksimalkan waktu yang ada dengan seksama mewujudkan segala rencana hidup Anda.. Karena seiring bertambahnya usia, kalau tetap bercita-cita mulia untuk menjadi pengusaha, tetapi belum juga take action dan punya usaha, Anda akan semakin berpacu dengan waktu. Sadarilah yang namanya waktu tidak pernah bisa diulang kembali.
Waktu, kok rasanya nggak ada habisnya ya kalau kita bahas lebih jauh lagi. Lha nanti waktunya habis hanya untuk bikin tulisan ini. Padahal kan sudah berkomitmen untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Daripada kehilangan waktu untuk aktifitas yang lain, lebih baik saya sudahi dulu diskusi tentang waktu ini. Takut ah... kan detik demi detik, waktu selalu berlalu…dan berlalu…
0 komentar:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan Anda.