Sunday, January 06, 2008

Komputernya yang salah...

Tanggal 5 Januari 2008 kemarin, saya & istri diundang SMAN 81. Ceritanya meskipun liburan sekolah, pembagian raport Adhika, putri pertama kami yang di kelas X, tetap dilaksanakan oleh fihak sekolah.

Setelah berkumpul di kelas, kami para orang tua diberi penjelasan bahwa sistem rapotan beberapa sekolah unggulan di DKI Jakarta sekarang sudah menggunakan komputerisasi dan on-line melalui server di kantor Depdiknas, jadi prosesnya agak lama dan ribet [belum-belum sudah excuse duluan nich]. Penjelasan pun dilanjutkan bahwa kalau nantinya ada data nilai yang belum sesuai dengan nilai hasil ulangan para siswa harus segera dilaporkan dan dikoreksi.

Akhirnya, rapot pun dibagikan. Setelah para orang tua & wali siswa melihatnya, muncullah banyak pertanyaan. Karena banyak di bagian penilaian kompetensi, siswa yang nilainya bagus, diberi penjelasan pencapaiannya belum tuntas? Nah lho… Guru wali kelas pun akhirnya berusaha untuk memberi jawaban secara diplomatis : “Maaf pak ini komputernya yang salah! Kalau komputernya ada di sekolah ini saja, saya jamin nggak bakal ada kesalahan. Kami fihak sekolah dapat olahan data dari Kanwil Depdiknas pak.”

Saya juga sempat berargumentasi “kalau belum siap kenapa rapot harus dipaksakan untuk dibagikan saat ini”. Ini kan namanya, mereka yang kerjanya nggak bener, ngisi data nilainya asal-asalan dan kita yang disuruh mengkoreksinya. Kesimpulan saya yang juga tiap hari pakai computer, si para operator computer ini cuma main copy & paste saja. Karena saat kita mencocokkan nilai, isi penjelasannya sama semua. Yang nilainya bagus sama yang kurang bagus penjelasannya sama. Gila banget ya…Padahal mereka digaji di bagian komputerisasi ya harus kerja yang teliti dan benar serta akurat. Karena menyangkut nilai hasil ulangan. Gimana nich?

Jadi inilah tipikal para pegawai di republic tercinta saat ini. Kerja asal-asalan. Maunya cepat selesai dan dapet duit [kalau ini diproyekin]. Kalau ada trouble selalu mencoba mencari ‘kambing hitam’. Saya pribadi jadi kasihan sama yang namanya computer, selalu dijadikan kambing hitam & bulan-bulanan kesalahan. Padahal computer kan hanya alat bantu yang tugasnya untuk mempermudah hidup & kerja manusia. Kenapa nggak pernah menyalahkan kerja si manusianya yang berada di belakang computer yang memang kerjanya amburadul dan cuma UUD [ujung-ujungnya duit gitu lho…]. Wuah ‘curhatnya’ jadi kepanjangan. Maaf bagi temen-temen yang nggak berkenan.

0 komentar:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan Anda.