Tuesday, September 26, 2006

‘Main Sepeda’-nya jauh banget

Sepeda adalah alat transportasi kita saat masih duduk di bangku SD. Ke mana pun pergi, pokoknya asal keluar dari rumah, pasti kita bawa sepeda. Jaman itu memang belum ada yang diperbolehkan untuk naik sepeda motor. Walaupun banyak di antara temen-temen yang di rumahnya sudah ada sepeda motor. Yang paling sering kita bermain sepeda adalah mengelilingi komplek perumahan PG Soedhono yang memang asyik untuk bermain sepeda. Selain banyak pohon yang rindang, jalanannya pun juga beraspal mulus dan terawat. Malahan sering kita gunakan untuk ajang adu balap.

Biasanya kalau masa liburan datang, dan bosan dengan suasana di komplek, kita selalu punya ide baru untuk bersepeda keluar komplek ke desa-desa yang ada di luar kompleks sambil menikmati suasana pedesaan lengkap dengan pemandangan sawahnya. Nanti kalau kelelahan terus mampir beli dawet atau es cendol di warung di pinggir sawah. Wuah asyiik banget lho. [yang begini nggak mungkin terulang lagi]

Pernah juga kita ramai-ramai bersepeda ke PG Poerwodadi yang jaraknya sekitar 6 km dari komplek kita. Biasanya pas pulangnya kita lemes dan kelelahan.Malahan kita juga pernah bersepeda ke PG Rejosarie, padahal jaraknya dari rumah kita sekitar 14 km. Lebih konyol lagi pulangnya kita lewat kota Magetan yang jaraknya dari rumah kita bisa sekitar 25 km-an. Bukan main. Padahal kita semua masih duduk di bangku SD lho. Entahlah waktu itu kok kayaknya kita semangat aja main sepeda sejauh itu. Padahal yang udah-udah hasilnya cuma kecapaian. Terus terang kalau sekarang disuruh mengulangi kayaknya nggak sanggup lah. Jangankan naik sepeda, naik sepeda motor juga ogah.

Mungkin semangat pantang menyerah yang memang sudah terlatih sejak kecil ini yang membuat saya dan teman-teman kecil saya di hari tuanya juga nggak gampang nyerah dengan keadaan. Kita semua ternyata bisa survive dan bisa hidup layak saat ini, meskipun jaman semakin susah. Persoalannya adalah bagaimana menularkan semangat pantang menyerah ini ke putra-putri kita yang notabene adalah anak metropolitan yang biasa hidup enak, dan nggak pernah mengalami jaman susah seperti orang tuanya.

0 komentar:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan Anda.