Sunday, August 17, 2008

Diundang upacara peringatan HUT RI ke-63 di SMA N 81



Puluhan tahun lebih [barangkali], aku nggak pernah lagi ikut upacara bendera yang diselenggarakan oleh intitusi resmi. Seingatku terakhir ikutan upacara bendera sewaktu ‘diplonco’ jadi mahasiswa baru di Surabaya dan usai penataran P4 [pedoman penghayatan & pengamalan Pancasila]. Maklum jaman ‘eyang Soeharto’ jadi orang no 1 RI & ‘bapak pembangunan’ yang namanya P4 itu hukumnya wajib. Kalau kita nggak punya sertfikat P4 hidup bakalan susah [tapi nyatanya nggak juga lho, pengalaman jadi advertising people nggak pernah dimintain ijazah apalagi sertifikat P4. Paling yang dilihat portfolio hasil kerjaan selama ini].


Back to HUT RI ke 63, 3 hari yang lalu sebagai orangtua murid SMA N 81, tiba-tiba aku diundang untuk ikut serta upacara bendera yang diselenggarakan 17 Agustus 2008 ini. Lho kok? Ternyata kehormatan ini berkaitan dengan pelantikan anakku Adhika Widyanti yang pada saat upacara digelar bakalan dilantik menjadi Pengurus OSIS periode 2008 – 2009.


Memang sejak masuk di SMP, Adhika aktif di OSIS, drumband & Paskibra. Begitu pula saat di SMA N 81, mulai kelas 1 sudah aktif ikutan berbagai kepanitiaan. Terakhir, bulan Juli 2008 lalu ikutan bikin ‘Pentas Seni’ SMA N 81 [seksi pencarian dana] yang diselenggarakan di gelanggang remaja Soemantri Brojonegoro yang diikuti hampir semua SMA se-Jabodetabek.


Sebagai orangtua, aku memang mendukung sepenuhnya kegiatan ‘positif’ ini, sambil berpesan agar tetap 10 besar di kelasnya. Cuma sering juga dibuat was-was dan ketar-ketir. Pasalnya, sepulang sekolah [SMA N 81 setiap hari bubar sekolahnya jam 4-an, Sabtu libur] langsung nyambung ‘ngurusi’ kegiatan di luar sekolahnya. Dan hampir setiap hari, saat saya pulang dari kantor jam 7-an malam, Adhika belum nyampe rumah. Kalau ditelepon baru dia minta ijin kalau bakalan pulang malem jam 10-an [anak sekarang sudah dibawain HP aja SMS ke ortunya males banget, keasyikan chat ama temennya kaleee…]. Makanya, terkadang nggak tega ngelihatnya, maklum pulangnya kan naik kendaraan umum. Akhirnya, ya tak jemput juga di rumah temennya, kalau nggak ya di seputaran masjid Al Muhajirin yang lokasinya di komplek KODAM dekat SMA N 81. Sabtu, yang harusnya libur, Adhika masih ikutan ekstra kulikuler Seni tari & Fotografi, pulangnya juga nyambung ‘ngurusi’ aktivitas kepanitiaannya.


Begitulah, pas kelas 2 [XI] ini, tiba-tiba aku disodori surat pernyataan ijin kesediaan untuk menjadi ‘calon anggota’ OSIS. Mulai masuk hari pertama tahun ajaran baru ini, 13 Juli 2008 yang lalu, Adhika mulai mengikuti semacam LDK [latihan dasar kepemimpinan].


Labelnya sih LDK, tapi kalau aku cermati lebih jauh, para calon anggota OSIS ini sebenarnya lagi ‘dikerjain’ atau ‘diplonco’ sama para senior OSIS [kelas 3] yang hendak digantikannya. Bayangin hampir tiap malem pasti ada tugas ‘yang aneh2’, studi kasus lah, bikin makalah lah, proposal, dsb. Dan mau nggak mau kan harus digarap bareng, akhirnya ya pulangnya malem juga.


Setiap hari di sekolah harus pakai name tag ‘segede gambreng’ di dada & punggungnya. Name tag ini juga bikinnya ‘setengah mati’ & berhari-hari, karena jenis kertasnya [warna-warni dsb.] aja yang susah nyarinya. Name tagnya yang bentuknya aneh bergaya romawi, selain nama & kelas juga ada symbol angkatannya, slogannya, fotonya, dsb. Makanya, karena kalau istirahat dia males ‘jajan’ di kantin dan minta dibawain makan siang dari rumah.


Jadi kurang lebih hampir sebulan para calon anggota OSIS ini ‘berjuang’. Puncaknya adalah hari ini, 17 Agustus 2008, pk. 04.00 mereka harus long march [lari bareng sama para seniornya] dari monument Pancasila Sakti Lubang BUaya hingga ke SMAN 81 di kompleks KODAM Kalimalang [sekitar 6 km lah].


Malem kemarin memang Adhika minta ijin nginap bareng di rumah temennya di komp. AU Halim Perdanakusuma, tapi nggak aku ijinkan karena kondisi fisiknya sudah mulai terlihat gejala flu, takutnya kalu ‘ngumpul’ bareng ntar pada nggak tidur. Dan aku janji buat bangunin dan mengantarnya pagi besok. Makanya, sepulang sekolah pk. 20.30 langsung kita suruh istirahat buat jaga kondisi. Maklum, besok dia harus berangkat 03.15 dari rumah buat ‘ngumpul’ di Lubang Buaya pk. 03.30.


Pk. 03.30 pagi, para calon anggota OSIS dan para seniornya ini akhirnya ngumpul bareng. Setelah renungan bersama dan sholat Shubuh bersama, mereka nanti akan long march dari Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya ke SMA N 81 [heran juga, kayak anak karate atau bela diri lain yang mau kenaikan tingkat aja pake lari segala??]. Pk. 04.00 aku tinggalkan Lubang Buaya.


Pk. 06.20, berangkatlah aku & istri nganter si RizkaWira ke sekolahnya SMP Putra 1 buat upacara bendera 17 Agustus-an juga. Dari nge drop si Wira yang lokasi sekolahnya di jl. Raya Kalimalang aku menuju ke SMA N 81. Kira-kira pk. 06.50, sampailah di SMA N 81. Upacara bendera akan dimulai pk. 07.00. Tepat waktu juga.


Saat upacara dimulai, melihat para siswa yang tenang dan serius, aku jadi teringat puluhan tahun lalu saat masih SMA kalau pas upacara bendera Sebulan sekali pastinya aku juga seperti mereka. Tapi pas tak ingat-ingat lagi kayaknya kok aku jarang ikut, tapi seringnya malah ngumpet di warungnya pak Jo yang berada di seberang sekolah.


Pas pengerekan bendera pun, kalau nggak diingatkan, aku juga lupa kalau kita mesti berdiri dan hormat ke Sang Saka Merah Putih. [Makanya, sudah sewajarnya kalau aku nggak pernah kepingin jadi ‘pemimpin bangsa’, karena dari sononya emang udah nggak bener] BTW aku salut sama para siswa saat ini yang bener-bener calon para pemimpin bangsa masa depan.


Saat upacara hampir berakhir, barulah diumumkan bahwa akan diadakan pelantikan pengurus OSIS yang baru, dan para siswa peserta upacara diminta naik ke lantai 2 & 3. Nggak lama kemudian para calon pengurus OSIS dan para seniornya yang long march 6 km dari Lubang Buaya tiba dan memasuki lapangan sambil berlari-lari kecil, sambil menyanyikan yel-yel angkatan mereka, mengelilingi lapangan dan berhenti di tengah lapangan. Terharu campur nggak tega aku melihat mereka semua para calon pengurus OSIS yang nampak dekil & kelelahan.


Usai pidato, sambutan seremonial dan penjelasan program, pencopotan name tag, dsb. akhirnya, tibalah ke puncak acara, di mana kita semua para undangan & guru diminta untuk ikut menyiram air kembang kepada para pengurus OSIS yang baru ini [kasian banget… udah cape masih harus diguyur air kembang pula…].


Lalu dilanjutkan acara para ortu untuk memakaikan jas OSIS SMA N 81 ke anaknya masing-masing. Herannya, meskipun kelihatan lelah dan basah kuyup, Adhika wajahnya happy banget, karena salah satu keinginannya bisa terwujud. Alhamdulillah. [Maklum aja untuk jadi pengurus OSIS di SMA N 81 nggak gampang. Tempat yang diperebutkan hanya ada 29. Banyak temen seperjuangannya yang selama masa ‘diplonco’ tsb. gagal. Tercatat ada 16 anak gagal selama masa orientasi yang panjang mulai 13 Juli 2008 yang lalu.].


Inilah sepenggal cerita 17 Agustus 2008 kali ini, yang tentunya begitu berkesan buat my family.

0 komentar:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan Anda.