blog ini hanyalah wadah 'curhat' & sharing seorang endro wm sayidno berkaitan dengan Madiun, Surabaya, Jatim, kewirausahaan, pengembangan diri, hobi, koleksi, keluarga, perkawanan, pendidikan, pekerjaan, peluang usaha, trend masa kini, dsb.
Wednesday, August 20, 2008
Rumput tetangga selalu nampak lebih hijau?
Barangkali memang sudah menjadi kodrat manusia tatkala melihat keberhasilan & kesuksesan orang lain selalu merasa bahwa ‘pekerjaan’ ataupun ‘usaha’ orang lain tersebut lebih baik atau lebih enak dibanding dengan yang dimilikinya. Seolah-olah segala sesuatu yang telah diraih & dicapainya nggak ada apa-apanya. Nah lho.
Pernahkah mengalami kejadian seperti ini? Jujur saja perasaan yang seperti ini pernah muncul pula pada diri pribadi saya.
Tatkala berkunjung ke rumah seorang teman yang 5 tahun lalu mulai menekuni usaha sendiri, dan saat ini berhasil menjadi pengusaha yang cukup sukses di mata saya, pepatah ‘rumput tetangga lebih hijau’ begitu menggelitik dan mengusik benak saya. Karena fakta yang ada di depan mata memang di luar bayangan saya sebelumnya. Rumahnya sekarang telah berubah ‘keren’ menjadi 3 lantai dan lebih luas [rumah di sebelahnya telah dibeli] dengan model minimalis terkini. Di garasinya terparkir 4 mobil, yang 2 cukup mewah buat ukuran saya. Bahkan ia bersama istrinya tahun lalu sudah menunaikan ibadah haji [ONH Plus], Shubhanallah! Saya ikut bahagia dengan segala kesuksesan yang telah dicapainya dalam waktu relative singkat ini.
Sesaat saya merasa nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan pencapaian teman tsb. Meskipun sebagai karyawan yang juga menjadi business owner, kok saya belum mampu ‘menjadi’ seperti dia. Malah muncul pikiran yang menegasi pencapaian saya selama ini, “jangan-jangan ‘jalan’ yang saya tempuh selama ini salah nich…” Berbagai pikiran macam-macam bersliweran di benak pada saat itu. Maklum aja, siapa sih orang yang nggak kepingin meraih sukses seperti itu?
Tapi kemudian pikiran waras saya berhasil menyadarkan saya. That’s a life! Di dalam kehidupan nyata memang kita harus bersyukur & berlapang dada [legowo] bila all my dreams belum kesampaian. Bersyukur dengan segala pencapaian & kenikmatan yang telah berhasil kita raih selama ‘perjuangan hidup’ kita. Nikmati dan berlapang dada menerima kenyataan bahwa mewujudkan dreams come true tidaklah semudah membalik telapak tangan. Karena pastinya tersirat banyak kerja keras, rintangan dan tantangan yang harus dilalui. Jangan kita melihat pada ‘enaknya’ saat ini saja. Tapi harus difahami pula bahwa sukses seseorang pastinya juga ada behind the scene –nya berupa track record yang berliku, jatuh bangun dan ‘berdarah-darah’.
Dan di dalam hati, saya berjanji pada diri sendiri, bahwa nanti bila ada waktu yang lebih baik saya akan ajak teman saya ini untuk menuturkan kisah perjalanan sukses usahanya, sekaligus jurus-jurus andalan & kiat-kiat yang diterapkan di bidang usahanya. Tentunya, dengan harapan banyak hal yang bisa saya jadikan pelajaran berharga buat diri pribadi saya.
Kalau direnungkan lebih dalam lagi fenomena ‘rumput tetangga lebih hijau’ ini selayaknya justru harus disyukuri. Artinya, kita diingatkan untuk melihat dan memperhatikan ‘rumput yang ada di halaman sendiri’ yang selama ini sudah kita anggap hijau dan subur, ternyata kok kalah sama rumput tetangga. Berarti kan perlu perawatan yang lebih extra lagi.
Hikmahnya, kita disadarkan bahwa seyogyanya harus berusaha lebih keras lagi sekaligus selalu berdoa kehadirat Allah SWT, agar ‘rumput yang ada di halaman rumah kita’ bisa juga ‘sehijau rumput tetangga’ tadi. Berarti harus lebih focus lagi untuk menekuni dan mendalami usaha yang telah ada. So, apapun usaha yang kita tekuni saat ini berarti harus diusahakan semaksimal mungkin agar bisa tumbuh & berkembang lebih maju. Dan jadilah pengusaha sukses yang amanah.
Yang penting juga diingat, janganlah kita sekali-sekali lupa untuk berhenti bersyukur. Dan ingat, tatkala kita merasa lemah dan nggak ada apa-apanya dibandingkan orang lain, alangkah baiknya bila mencoba melihat ke bawah. Lihat faktanya, bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang hidupnya masih kurang beruntung bila dibandingkan dengan apa yang telah kita nikmati selama ini.
Maaf ya… kalau jadi ngelantur ngomongin rumput. By the way tulisan ini bener-bener spontanitas saya, makanya sayang kalau nggak cepet-cepet diposting. Semoga bermanfaat.
Selamat berjuang & tetap semangat!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Silakan tinggalkan pesan Anda.