Wednesday, February 16, 2011

Resolusi Adhika


Believe it or not, yang namanya energi positif ternyata memang sangat dahsyat kekuatannya. Kali ini mau sharing tentang anak sulungku cewek bernama Adhika.

Waktu kelas 2 SMA, di buku 'gado-gado'nya [buku catatan belajar & coretannya] ditulisnya besar-besar FE-UI 2010. Wow, rupanya ini anak menuliskan resolusinya. Lalu sambil iseng kutanya mengapa ia kepingin memilih FE-UI kenapa nggak ITB, karena yang kutahu para sahabatnya sejak SMP pada kepingin kuliah di ITB. Adhika pun menjawab dengan yakinnya "ngapain ikut-ikutan temen. Aku pinginnya FE-UI kok..." Lho kok FE-UI??? Adhika pun menjawab bahwa di FE-UI seabreg kegiatannya. "Aku kepingin ikutan panitia 'Jazz goes to Campus', trus mau ndatengin musisi jazz Amrik. Aku kepingin pameran foto. Aku kepingin... dst." Wuih, banyak banget maunya.

Memang anakku yang ini sejak SMP selalu aktif dengan berbagai kegiatan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jadi OSIS lah, jadi panitia Pentas Seni-lah, ke panti asuhan lah, penelitian ke Lombok-lah, dsb. Bayangin aja, mulai SMA kelas 1 s.d. kelas 3 setiap hari hampir rata-rata pulangnya selalu di atas pk. 9 malem. Hebat kan. Ibunya tiap hari ketar-ketir nungguinnya. Jadi gara-gara kakak kelasnya yang di FE-UI promosi ke SMAN 81 bahwa di FE-UI seabreg kegiatannya, ya akhirnya Adhika bener-bener yakin bahwa di situlah tempat kuliah yang pas buat dia.

Sebagai orang tua, terpaksa aku cuma bisa mendoakan agar semua yang diinginkannya bisa terwujud. Tentunya, dengan tidak lupa mengingatkan untuk selalu mempersiapkan diri.

Seiring berjalannya waktu, ketika selesai ujian SMA, iseng-iseng aku tanya lagi "mau daftar ke mana?". Adhika pun menjawab tetap dengan yakinnya "Ya.. FE-UI lah!". Aku coba cari data tentang passing grade FE-UI via mbah google, ternyata untuk UI yang tertinggi passing grade-nya dan terbanyak pendaftarnya adalah FK-UI & FE-UI. Nah lho. Gawat juga, akupun minta Adhika supaya cari cadangan juga. "Kalau begitu cadangannya mau daftar ke Universitas Swasta mana?", tanyaku lanjut di lain kesempatan. Adhika pun menjawab, "Ngga usah lah pak...".

Namun akhirnya, ketika UGM mulai buka pendaftaran lebih dulu daripada UI, dia minta duit buat daftar UGM sebagai cadangannya. Begitulah, akhirnya Adhika ikutan test FE-UGM dan juga kemudian FE-UI. Ternyata UGM pengumuman duluan, dan Adhika termasuk yang diterima. Alhamdulillah, enteng sudah pikiran bapaknya denger Adhika sudah dapat sekolah. Dan hanya diberi waktu 1 minggu untuk daftar ulang dan menyesaikan semua administrasinya ke kampus UGM. Ia pun rombongan sama temen-temennya SMAN 81 yang diterima di UGM daftar ke Yogya barengan.

Giliran SIMAK UI pengumuman, Adhika nggak berani melihat koran. Lalu aku menghiburnya, "kalau nggak diterima FE-UI nggak apa-apa, kan sudah dapet FE-UGM yang bagus juga." Tetap aja dia nggak mau lihat. Akhirnya, diam-diam aku lihat nomer testnya dan kucocokkan dengan pengumuman yang ada di koran. Alhamdulillah, ternyata Adhika diterima juga di FE-UI. Akhirnya, barulah dia berani melihat sendiri terus dilanjut sujud syukur.



Sekarang Adhika begitu enjoy banget dengan kampusnya, teman-temannya, dan kegiatannya. Baru juga semester 1, dia sudah terlibat ikutan klub fotografi FE-UI, kerjaanya kalau Sabtu atau Minggu hunting foto kemana-mana. Bahkan sudah bikin plan buat hunting foto ke Bangka dan mau 'back packer'-an ke Vietnam & Kamboja. Terakhir ini juga ikutan jadi panitia seminar internasional tentang perdagangan bebas di kampusnya.

Begitulah, 'mimpi' anakku berupa resolusi pas kelas 2 SMA dulu ternyata akhirnya menjadi kenyataan. Aku dan ibunya selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala sesuatu yang terbaik buat keluargaku, dan memohon agar semua cita-cita anakku dapat dikabulkan. Amin.

0 komentar:

Post a Comment

Silakan tinggalkan pesan Anda.