Sunday, March 13, 2011

Tips & Trik : Cara turunkan kolesterol

Sekarang lagi kepingin sharing tentang ‘perjuangan’ saya menjaga kesehatan selama 10 tahun terakhir ini.

Investasi untuk kesehatan dengan rajin berolahraga memang sudah saya mulai dari 10 tahun yang lalu. Seminggu 2 x latihan beban ke Gym, ditambah hari Sabtu atau Minggu pagi jogging atau bersepeda. Rutinitas ini selalu saya usahakan terlaksana kecuali kalau kebetulan bentrok dengan pekerjaan atau harus ke luar kota. Sedangkan untuk urusan makanan saya tidak pernah membatasi apapun, apa saja saya sikat. Dan setiap tahun saya selalu menjalani general check up. Selama 7 tahun jerih payah saya untuk menjaga kesehatan ternyata lumayan berhasil, karena selalu hasilnya bagus dan di bawah ambang batas semuanya. It’s fine.

Faktanya, ternyata dengan olah raga seminggu 3 x atau 4 x saja nggak cukup, seiring bertambahnya usia, 3 tahun terakhir ini, hasil cek kesehatan saya ternyata menyajikan data yang mulai harus diwaspadai. Karena mulai muncul beberapa gejala penyakit. Suatu kali pernah asam uratnya yang tinggi. Lalu diberi obat dan dianjurkan tetap harus rajin olah raga, ditambah diet makanan dengan menghindari makanan-makanan tertentu, akhirnya level asam urat bisa kembali normal. Hasil cek up kesehatan tahun berikutnya, giliran gula darah, kolesterol dan tekanan darah yang tinggi, dan seperti biasa diberi obat, disuruh rajin olah raga plus menghindari makanan tertentu, setelah cek up lagi akhirnya bisa kembali normal. Hasil cek lab terakhir, 14 Januari 2011 yang lalu total kolesterolnya tinggi [278, padahal normalnya 110-230] dan gula darah sedikit di atas ambang batas [147, normalnya < 140]. Pantas saja, badan sering terasa pegal-pegal dan tangan sering kesemutan. Menurut dokter harus segera diatasi, kalau nggak bisa mengarah ke stroke. Wuah, kayaknya jadi masalah serius nich. Seingatku, pernah waktu ikutan donor darah, sebelah saya sudah ganti orang 3 kali, darah saya belum selesai juga disedot. Menurut petugas PMI darah saya terlalu kental, tapi kalau lihat hasil cek terakhir mungkin karena kolesterolnya yang tinggi [kebanyakan lemak kaleee].

Dokter pun mentreatment dengan obat jenis statin untuk menormalkan kadar kolesterol saya. Tetap harus rajin olah raga, dan seperti biasa dianjurkan untuk menghindari makanan yang tinggi kadar kolesterolnya. Sepulang dari dokter, langsung browsing via mbah google tentang berbagai masalah kolesterol dan obatnya. Ternyata malah dapetin data bahwa obat-obatan penurun kolesterol jenis Statin itu kalau digunakan dalam jangka waktu yang lama ada side effect-nya, yaitu residunya yang menempel di dinding pembuluh darah bisa membuat dinding pembuluh darah mengeras sehingga menjadi tidak elastic lagi. Akhirnya, saya putuskan untuk tidak meminum obat-obatan dari dokter tsb.

Masalahnya, fakta bahwa kolesterol yang tinggi ini kan harus diatasi. Mulailah mempelajari dan menganalisa perlakuan saya selama ini dalam hal menyikapi dan mengatasi hasil cek up. Kesimpulan sementara, saya harus merubah secara drastis pola makan untuk selamanya, nggak kayak selama ini, diet ketat hanya saat hendak menurunkan kolesterol saja. Begitu sudah kembali normal, pola makan kembali seperti semula. Mulailah lagi belajar tentang segala sesuatu tentang apa itu kolesterol, penyebabnya, bahayanya, cara mengatasinya, gaya hidup sehat, diet makanan, olah raga yang benar, dsb. melalui mbah google.

Akhirnya, tersusunlah cara saya sendiri untuk menurunkan kolesterol dan gula darah tsb. yang jelas tips & trik ini saya peroleh dari berbagai sumber [termasuk nanya ke temen2 yg dokter] namun saya modifikasi sedemikian rupa agar mudah dijalankan dan tentunya karena mempertimbangkan cost efficiency. Berikut ini adalah tips & trik : cara menurunkan kolesterol versi saya.
1. Setiap pagi selalu saya ‘paksakan’ untuk jalan kaki [jalan cepat], jogging atau bersepeda [tergantung moodnya] selama 1 jam dalam keadaan perut kosong [hanya minum teh hijau sebelum berangkat]. Aktivitas ini saya jalankan pada kondisi denyut nadi 70% dari denyut jantung maksimal [hitungnya: 220 – usia kita x 70% ]. Ukuran ini yang paling bagus untuk proses terjadinya pembakaran lemak tubuh.
Kenapa harus dalam keadaan perut kosong? Saat bangun tidur [perut kosong], tenaga yang berasal dari makanan kan sudah habis, maka otomatis tenaga yang dibutuhkan untuk aktifitas jalan, lari & bersepeda akan diambilkan dari lemak yang ada di seluruh tubuh [lemak kan cadangan tenaga yang oleh tubuh tak akan dipakai bila tenaga yang bersumber dari karbohidrat atau gula masih ada].
2. Seminggu 2 x saya tetap aktif ke Gym untuk latihan beban [sore hari].
3. Pagi, setelah jalan kaki, jogging atau bersepeda, saat sebelum sarapan saya minum jus wortel [5 wortel] tanpa gula dicampur dengan minyak zaitun 1 sendok makan. Terkadang mix dengan alpukat, atau tomat. Malam bersamaan makan malam minum jus jambu atau strawberry, tergantung adanya apa.
4. Mengurangi makan nasi [separo dari takaran biasanya setiap kali makan] dan diganti dengan memperbanyak sayuran [kaya serat], buah-buahan dan makanan lainnya yang tinggi protein [termasuk kacang-kacangan].
Saya juga menghindari makanan tinggi karbohidrat namun kosong gizi seperti fast food, camilan dari tepung (kerupuk, pangsit goreng, dsb), kue, dan permen. Karena makanan semacam ini tinggi kandungan karbohidrat sederhana dan sodium (garam), tapi miskin serat dan nutrisi.
5 Say No to 3 G [gorengan, gula & garam]. Maksudnya, menghindari makanan yang berkolesterol tinggi, yang mengandung gula, dan garam ataupun pengawet.
6 Banyak minum air putih [2 liter sehari], karena air putih berguna untuk membantu tubuh melakukan pembuangan racun atau detoksifikasi. Minum banyak air putih bikin tubuh juga terasa lebih enerjik.
7 Istirahat cukup.
8 Hindari Stress [hidup easy going dan dibawa fun aja].

Setelah ‘berjuang’ optimal dengan menerapkan tips & trik ala saya di atas, saat cek up kesehatan 5 Maret 2011 lalu [setelah kurang lebih 3 bulan], hasilnya sangat memuaskan, total kolesterol turun menjadi 151 [tadinya 278], dan gula darah jadi 103 [tadinya 147]. Bonusnya, berat badan saya yang tadinya 65 kg, saat ini turun jadi 59 kg [feelnya jadi ringan dan segar], dan lucunya celana saya jadi ‘kegedean’ semua. Karena tadinya lingkar perut saya 90 cm, saat ini tinggal 83 cm [asyik kan turun 7 cm] perut jadi rata dan kelihatan six packnya. Otot lengan dan dada juga jadi lebih besar dengan bentuk otot yang terlihat tegas garisnya. Sekarang, kalau sama-sama telanjang dada, badan saya jadi kelihatan lebih bagus dibanding anak saya Wira [16 th] yang atlet basket [koq jadi narsis lagi, hehehe…].

Begitulah, ternyata untuk bisa hidup sehat itu nggak gampang alias diperlukan pengetahuan yang cukup, kemauan., dan disiplin untuk menerapkannya.

2 comments:

  1. Tq banget infonya pak... sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  2. Keren pak. Sekarang prinsipnya niat dan tekad yg kuat

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan pesan Anda.